Blog...

Situs ini catatan waktu dan tempat, jejak-jejak pikiran dan perasaan, sekaligus cermin cekung pribadi.

Kembali...

Itu seperti halnya ketika seorang Raja mengutusmu ke sebuah negeri untuk sebuah misi, lalu engkau mengerjakan seratus pekerjaan lainnya, dan tak melakukan tugas yang engkau telah diutus untuk itu. (Rumi)

Dakwah

Untuk ketiga kalinya, ia datang ke rumah. Mengajak untuk bersama menyimak taklim ba'da Isya di masjid kampus. Yang saya kagumi, setiap kali menyempatkan shalat berjamaah di masjid itu, beliau hampir selalu sudah berada lebih dulu disana.

Malam ini ia beserta 2 orang rekannya. Salah satunya dari Indonesia juga, satu lagi dari Oman. Brother itu sempat sedikit menjelaskan keutamaan menyampaikan islam ke seluruh penjuru dunia. Menurut beliau, masih banyak orang di sekitar kita (beliau mencontohkan non muslim Australia) yang belum sempat melihat cahaya agama ini. Dan menjadi kewajiban setiap muslim untuk menyampaikannya.

Bagi saya, entahlah, selalu ada semacam penolakan, padahal apa yang disampaikan insya Allah adalah kebenaran. Dan jamaah itu memang pada banyak kasus, menjadi pintu hidayah bagi orang2 dari bangsa yang bisa dibilang tidak punya tradisi Islam, sebutlah negara-negara di Eropa, Amerika dan juga Jepang. Menjadi salah satu ujung tombak dakwah yang paling spartan.

Namun selalu ada perasaan menyesal tidak bisa mendatangi pengajian mereka. Berulang kali meyakinkan diri, bahwa alasannya adalah: jarak ke masjid yang tidak bisa dibilang dekat, "kan hanya punya sepeda, andai saja ada mobil", lalu timingnya "tentu sangat dingin diluar pada jam2 Isya begini", lalu, dll, dlsb.
Ah, selalu saja gampang mencari alasan kalau memang niat tidak kuat.

Dulu di Bandung, pernah menyempatkan untuk ikut jamaah ini. Yang patut dicontoh adalah semangat yang tinggi untuk mencontoh Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan. Ada romantisme tersendiri makan dari satu piring besar, misalnya. Tapi entahlah, dulu pun saya tidak pernah tertarik untuk berbusana seragam ala anak benua.

Sampai pada akhirnya pengembaraan pengertian akan dakwah Islam pada fase waktu berikutnya, justru menarik keluar dari jamaah tersebut. Barangkali lebih pada ketidakcocokan metoda daripada pengingkaran ajaran.

'Ala kulli hal..., respek dan penghargaan saya tetap untuk mereka, jiwa-jiwa ikhlas mengikut junjungan. Jamaah ini adalah salah satu potongan mozaik terindah dari Islam, melengkapi dan mengisi celah kerja yang selama ini kurang digarap oleh pekerja dakwah lainnya.

Melbourne, episode III

Di Melb lagi. Meninggalkan De dan Divya. Mengundurkan waktu pulang seminggu, tetap saja tak cukup. Terlalu bahagia di tengah keluarga, sampai2 teringat isi QS 63:9

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.

Mungkinkah perpisahan yang tak terelakkan ini adalah teguran?

Mudik

Mohon maaf banyak, insya Allah sampai 18 Juli nanti tidak terhubung ke internet kecuali sekali dua. Makanya blog ini agak terabaikan.

Wassalam,