Blog...

Situs ini catatan waktu dan tempat, jejak-jejak pikiran dan perasaan, sekaligus cermin cekung pribadi.

Kembali...

Itu seperti halnya ketika seorang Raja mengutusmu ke sebuah negeri untuk sebuah misi, lalu engkau mengerjakan seratus pekerjaan lainnya, dan tak melakukan tugas yang engkau telah diutus untuk itu. (Rumi)

Posting karakter Arabicِ

Pertanyaan itu akhirnya terjawab. Bermula dari blogwalking ke salah satu blog yang membawa ke blog yang lain, mencari tahu cara dari Google, akhirnya ini dia...


بسم الله الرحمن الرحيم


Nah, salah satu manfaat lagi dari blogging...... :)

Lelang

Dunia maya menawarkan banyak hal yang dulu bahkan mungkin tak terbayangkan. Email yang pertama kali di masa awal kuliah, bisa dianggap milestone pertama persentuhan dengan jalajala cyber yang semakin ketat menyelimuti setiap jengkal planet ini (dulu ada Pegasus Mail, si kuda bersayap yang siap mengantar kalimat anda). Waktu itu belum terlalu terasa wah, namun tetap ajiib, bisa menghubungi seseorang yang jauh dengan cepat dan gratis.

Di akhir2 masa kuliah, browsing situs internet yang memajang apa dan kapan saja di etalase maya, barangkali adalah sajian kedua dari Jalajala yang sangat terasa manfaatnya. Lagi-lagi terpesona, "information in your fingertips" betul tersaji bukan lagi hanya dalam literatur buku dan diktat kuliah. Sayang... yang satu ini tidak tersedia secara gratis. Hanya kebaikan sahabat dan kesempatan di tempat magang yang memungkinkan mahasiswa pas-pasan itu mencoba mencicipi kemewahan dunia digital.

Dua fasilitas di atas, yang sampai saat ini mendominasi pertemuan dengan teknologi hebat ini. Ya.... sekali2 ada juga saatnya merasakan guna instant messenger, file transfer, atau chat. Namun semakin kesini, ternyata selalu saja ada kreasi untuk menambah daya guna Jalajala. Di awal fase Oz ini, internet banking menjadi tonggak yang kesekian: bayar listrik, telpon, kirim duit, cukup berbekal koneksi online. Lalu, dua minggu terakhir, blogging, juga salah satu anak kandung internet, tiap hari ikut minta bagian dari 24 jam yang ada.

Dan... hari ini, pertama kali terlibat transaksi lelang di dunia maya (padahal lelang di dunia nyata pun belum pernah). Asyik juga ternyata, setelah beberapa kali kalah tawar, sebuah cartridge printer baru - dengan harga setengah harga toko - sampai dengan selamat di mailbox depan rumah. Tidak usah kenal dengan penjual, tapi track record masing2 yang terlibat lengkap di sana, jadi ada trust yang menjadi syarat jual-beli.

Kabarnya sistem berskala global ini sudah tidak bisa dinikmati dari negeri tercinta, akibat ulah anak2-nya yang pintar sayang bermental begal. Tapi ada hikmah disana, mendorong tumbuhnya versi lokal yang barangkali tak kalah bagus (Gadogado.net; lelang2000.com; lelang88.com). Yang penting secara fungsi dapat memenuhi keinginan jual beli rakyat banyak tanpa batasan waktu dan tempat.

Kata kuncinya : pemanfaatan teknologi untuk maslahat umat. Tapi nampaknya masih sangat lebar jurang digital divide dunia Islam dengan negara2 "barat".

Dosa adalah Bencana

Setiap dosa adalah langkah searah titik nadir identitas manusia. Turunan landai yang dipenuhi bunga-bunga ganja.

Setiap dosa adalah bekas paku yang tertancap di permukaan halus hati yang perawan. Meninggalkan jejak yang tak bisa sirna. Memenuhi petak demi petak cermin di rongga dada, hingga tak ada lagi sisa untuk mematut indahnya jiwa.

Setiap dosa adalah hinaan telak atas tobat yang tidak selesai, yang menganggap diri sudah tiba di ujung jalan menuju telaga damai.

Setiap dosa adalah kotak pandora yang terbuka. Domino pertama yang jatuh entah berakhir dimana, sepanjang jalurnya mengabarkan duka bagi siapa saja.

Setiap dosa adalah bencana. Kali ini ia merubuhkan, menghela manusia berlutut terhina dalam sesal. Kali lain tersenyum genit pada nafsu insan yang bebal.

(....Huhuhuhuhu.... *Sob*)

Peristiwa

Headline akhir-akhir ini.

Imam wanita - Persetujuan DPR atas BBM - Pro kontra
Nyonya Schiavo di AS - Iraq - Tank Scorpion - Eksekusi Ny
Astini - bla bla bla - abc - xyz - @#$%.

Ada apa dibalik kejadian?

Sebuah penggalan ratap dalam sunyi:

"Lepaskan kami dari tanggung jawab pemahaman, karena
paham hanya milikMu. Kami sekedar kaum yang menyampaikan".

Sepeda & Janji

Kemarin sepeda ini sengaja saya pasang di iklan kampus, dengan link ke sini. Toh sejak rumah pindah lebih dekat kampus, dan juga karena ban belakang yang gembos, jarang saya pake. Ditambah lagi, katanya ini sepeda cewek, walaupun saya cuek aja pake semester dulu, emang sepeda berjenis kelamin? :-).

Sampai hari ini sudah ada tiga bidder. Yang pertama, cewek dengan inggris yang juga patah2, minta $30. Waa... rugi dong. Sebagai catatan, sepeda itu dapat beli dari teman seharga $50. Target saya cuma $40, ya... pikir2 selisih $10 itu lah yang selama ini saya pake. Belakangan saya liat2 di iklan baris kampus, penawaran termurah di atas sepeda saya $60. Pantas, banyak yang mau. Ini pelajaran, lain kali mau jual barang, survey pasar dulu.

Second bidder, cowok dengan inggris fasih (sampai saya kira native), kelihatannya setuju dengan harga, tapi mau lihat barangnya dulu sore ini. Dia minta sepedanya jangan dikasih ke orang dulu sampai dia memutuskan beli atau tidak. OK, sampai di sini belum ada konflik.

Tapi pagi ini sepeda itu membuktikan ia masih sangat berguna. Waktu tempuh rumah kampus bisa dihemat 5 sampai 10 menit (dikira2 pake perasaan). Jadi ada niat untuk tidak jadi dilego. Tapi karena udah terlanjur janji, ya, apa boleh bikin (pinjam istilahnya pak kere kemplu), udah kadung transaksi. Kalo orang yang kemarin datang dan memutuskan beli, ora elok kalo ingkar janji. Saya cuma boleh simpan itu sepeda kalau dia ternyata tidak jadi ambil.

Datang penawar ketiga (juga dengan inggris tersendat), udah dibilangin di telepon, barangnya sudah ada yang pesan, tapi ngotot pengen liat aja dulu katanya. Wes, suite yourself, begitu saya bilang, "Come and see the bike yourself. But I'm not giving it to you". Tapi ternyata setelah liat barangnya, dia jatuh cinta, dan maksa2 dijual ke dia aja. Dorang bilang, toh sama saja, duitnya sama. Ah, duit......

Well, janji tetap janji, ya kan? seperti barang tak ternilai yang tergadai sampai ditunaikan. Atau semacam utang yang menunggu lunas. Ugh, coba nawarnya 5 kali lipat, hee..he...he......

Nama

Insya Allah Mei ini, dia, titipan yang pertama, memulai kehidupan dunianya. Doa/tahniah yang dianjurkan diucapkan kepada pasangan yang baru mendapat titipanNya:

"Burika fil mauhub, wa syakartal wahib, wa bulligha asyuddahu, wa ruzikta burrahu (Semoga Allah memberi berkah atas anak itu, dan hendaklah engkau mensyukuri Allah, semoga anak itu menjadi dewasa dan engkau mendapat ketaatannya)"

Tapi apa ucapan yang dianjurkan bagi kedua orang tua si bayi?........ Ah, silly me, barangkali saat itu tidak ada kata lagi yang mampu terucap selain segala puji bagi-Nya dengan hati yang bersimpuh menangis haru.

Sementara itu, tugas bapak dan ibu salah satunya adalah mencarikan nama. Kata pujangga inggris:

What's in a name? That which we call a rose
By any other name would smell as sweet.
William Shakespeare, "Romeo and Juliet"

Tapi namaku namamu adalah doa tulus kedua ibu bapak kita, yang menggema mengetuk langit setiap kali orang menyapa. Ia juga harapan luhur, yang menjadi rambu petunjuk di belukar hutan dunia. Maka ia yang terpuji (SAW) mengganti nama yang buruk menjadi nama yang baik. Maka jadilah wajib bagi orang tua untuk mengukir doa bagi si buah hati dalam bentuk rangkaian kata, NAMA.

Orang tua saya agaknya berharap saya menjadi orang yang "Mempunyai kemampuan / Orang yang mampu", selain konon, mengingatkan bahwa dulu saya menjumpai dunia di bulan haji. Ada pun mertua mendoakan De supaya menjadi "Cahaya Rizqi (dari Allah)" dan sekarang, bagiku ia betul-betul menjelma menjadi cahaya, pintu hidayah yang sejatinya adalah rizqi yang pertama dan utama.


It is not known when humans first began using names though the practice is certainly very old, probably extending far into prehistory. Although all cultures use names, naming customs vary greatly from people to people. In some cases they are very simple, such as those of many Indonesians who use just a single name. On the other hand, traditional Chinese naming practices were very complex. Chinese males were given different names at various points in their lives, in addition to a surname and sometimes a generation name.

Names serve several purposes. Most importantly they help distinguish us from one another. Imagine how difficult it would be to refer to people if we did not use names. Instead of saying Bob one would have to say something like the short red-headed man who lives down the street. Some names carry information about our roots, such as family or clan names. They are generally inherited. Names can serve other purposes as well, such as the Chinese generation name which identifies the generation of the bearer, or the names used by some African cultures which describe the order in which siblings were born.

http://www.behindthename.com/intro.html
Justru karena itu lah, sangat sulit rasanya memberi nama. Akan dibawa dan dibangga sepanjang umur si anak. Belum lagi:

"Bagaimana kalau si anak tidak senang?"
"Wah, sudah terlalu pasaran..."
"Jangan yang itu, teman saya ada yang namanya itu"
"Anak si anu kan namanya itu, ntar dikira niru lagi"
"Apa tidak terlalu ke-arab2an?"
"Kok nggak enak ditelinga?"

Ugh, susahnya.....
(nggak heran, pioneer blogger indonesia pun menghadapi masalah yang sama, eh, due datenya sama nggak ya? Btw, selamat ya Mbak Nita-Bung Enda)

Ini hasil ngubek2 internet yang rada nyantol:

Boys name:
Ayyash - Navid (Persian, good news) - Shafiq- Farshaad (Persian, happy) - Shiftan(Aramaic - Judge) - Nazran (Arabic, persembahan untuk Allah) - Niyaz (Arabic, Doa harapan) - Hilmi (Arabic - Kesabaranku) - Lutfan (Arabic, Lembut)

Girls name:
Farah (Persian, happy) - Nasya(Hebrew, Miracle) - Fathia (Arabic, Victory) - Farishta (Afghan- Angel) - Salsabila (Arabic - mata air surga) - Alifa (Arabic, Lembut?) Khairani (Arabic, Kebaikanku) - Divya (Hindi - cerdas)

Blogging takes time

I hope this blogging thing worths it. Those creative and kind new friends over there surely think it does.......

Writing (in any language) is definitely not my strength. However I like to think myself as a keen reader with unlimited curiousity. The information I digest needs to be let out (hopefully in a systematic manner) now and then, otherwise it fades away unused, and with the same token, renders my time and efforts spent acquiring the information pointless.

Then, a good reader should at least make a modest writer, right? So, here I am, Bismillah........

I've set aside hours to put this humble and pitiful blog together, even had my dinner looking at this thing, wondering what else I can do to make it look a little bit more interesting, yeh.... a lil' bit at a time. That's all it needs....

Berbangsa Bersuku Berkenalan

Kampus sekarang ini, boleh lah disebut melting pot. Tidak heran. Kota ini pun, konon 50% penduduknya lahir di luar, atau pendatang. Di sini tidak aneh bertransaksi dengan penjaga toko yang bahasa inggrisnya sama-sama tidak terlalu "baik dan benar".

Walaupun tetap kelihatan yang mayoritas adalah ras kaukasia, dan asia timur, namun banyak juga wajah2 asia selatan, asia timur (middle east), dan melayu. Dalam jumlah yang lebih kecil ada juga yang tampakdatang dari afrika, dan pasifik (polynesian?). Satu hal, saking banyaknya orang indonesia di sini, bukan hal aneh lagi mendengar obrolan bahasa di tempat2 umum. Tidak terasa kalo sedang merantau lintas batas nusantara.

Sayangnya, di semester yang kedua ini, masih sedikit mahasiswa non-indonesia yang saya kenal. FYI, ukuran kenal di sini, sekedar saying hello, dan bisa ngobrol ringan kalo ketemu. Semester lalu ada D an experienced IT consultant dari Kenya, C berwajah mirip Jacky Chan dari Filipina, F karyawan 7/11 dari negeri besar Cina, K dari negeri Bollywood, A pakistani banker, J yang ramah dari Bhutan, R?(not sure) yang rajin ke masjid dari jiran Malaysia. Well, that might be all (I'm not counting fellow indonesian, there are many of them). Ah, payah benar ini.... kuper.

Semester ini juga nampaknya bernasib sama. Padahal beda dengan sebelumnya, sekarang ada dua subject yang mesti bikin group homework/presentation. Ada M ramah dari Cina, K from somewhere in Africa, H yang sangat percaya diri dari India, Dua S yang sama-sama pendiam dari Cina (lagi). T egyptian australian jamaah masjid, dan Dua M yang belum pernah ditanya asalnya dari mana. Wah, malah lebih dikit ya..., ini kan baru awal semester (alasan :).

Dan banyak juga orang yang sudah pernah kenalan, tapi karena cuma ketemu sekali tok, lupa namanya. Another bad habit, susah ingat nama orang. Apa obatnya?

I wish I were better than that. Ayat Quran tentang Bangsa Suku dan Taaruf melintas. Ada kekhawatiran, bahwa hak2 mereka, sebagai sesama hamba Allah belum saya penuhi. Belum potensi mengenal budaya, kepribadian dan kesempatan menambah pengalaman gaul internasional yang terbuang.

Sebabnya? Barangkali personality yang dominan introvert? ditambah social and languange barrier?. Sudah terlalu sibuk dengan urusan pribadi? MYOB, seperti saya amati sikap standar orang2 disini? Apa pun, yang jelas, rekor ini perlu diperbaiki. Masih ada waktu setahun kurang...

Apakah hikmah terdamparnya seseorang jauh dari lingkungan dan orang-orang yang dicinta?

ps:
Here is an Introvert/Extrovert test I took on the Net:

Introvert Extrovert
Congratulations! You scored 62!

You're a quiet person, but not too quiet. You like your own company at
times, but don't mind the company of others. Ideally, a few people is
better than a lot in most situations. You'd be well suited to living in
a small town and can easily handle living on your own.
You know how to have a good time, but also know how to enjoy a good
book. While a night on the town can be enjoyed, you don't like to go
out all the time. One can get too much of a good thing.
You can be irritated by extroverts sometimes. Especially if they talk a
lot about non-consequential things or other people. You can sometimes
be misunderstood for being grumpy and some extroverts find you a little
aloof.
You're probably relatively happy in who you are although something can
always be improved upon.


My test tracked 1 variable How you compared to other people your age and gender:
You scored higher than 68% on Introvertpints
Link: The Introvert/Extrovert Test written by MidniteButrfly on Ok Cupid


System PC

Setiap kita punya software andalan yang wajib ada di PC, notebook, entah itu di rumah atau di kantor. Coba lihat berapa banyak program yang ada di pohon menu tombol Start anda (Windows family assumed).

Sistim operasi (Windows 9x, Win2K, Xp, berbagai distro Linux, Unix dll) mesti ada. Lalu yang paling lazim, paket penunjang produktivitas (MS-Office atau StarOffice), browser (MS IE, Mozilla Firefox), program kompresi (Winzip, Winrar), pdf reader (Acrobat), pemutar multimedia (Winamp, Media Player, QuickTime), anti virus (NAV, KAV, TrendMicro), instant messenger (YIM, MSN, Trillian), dan pembakar cd (Ahead Nero).

Yang lebih khusus, biasanya semakin bervariasi tergantung profesi dan preferensi pemilik adalah (contoh sistem di PC ini): Palm Pilot_Related (Palm Desktop, Agendus for Win, Docs To Go), ensiklopedia (MS Encarta), typing assistant (Typing Master 2002), Kamus (WordWeb), Anti Spyware (Ad-Aware, MS Antispyware), picture manager (Picasa), picture sharing (Hello), SmartDraw, Vensim, MYOB, @Risk for Excel, empat terakhir ini diinstal untuk keperluan tutorial mata kuliah.

Klik gambar untuk memperbesarKhusus bil khusus, Shalat reminder (Athan) dan teks Al-Qur'an beserta terjemahan (Tarjamah), program terakhir sangat bermanfaat untuk pencarian teks (Arabic atau kata terjemahan) al-Qur'an, jadi bisa dipakai sebagai indeks, hebatnya lagi, ukuran sangat kecil, muat di disket dan buatan anak negeri.

Program ini saya dapat sejak kuliah dulu, keterangan yang ada, saya paste di sini:

Informasi
Programm : TARJAMAH™
Last Version : 2.1 Professional
Last Update : 15.02.1995
Arabic text : hasil reconversi text al-Qur'an yang insya Allah telah diperiksa oleh ahlinya.
Indonesian text : hasil reconversi juga, dari data aslinya mungkin masih ada ayat sedikit salah
ketik, kontakt Autor Program jika anda ingin mengoreksinya, insya Allah
diberitahu tekniknya. Sepanjang tidak diperlukan, maka tehnik mengaktifkan

Menu:Edit Text terjemahan tetap kami rahasiakan.
Foreign text : masih terbuka bagi yang ingin bekerjasama menyumbang text
terjemahan dalam bhs. selain Indonesia, terutama bhs. Inggris, Jerman. Jika
ada yang berminat membantu kami insya Allah kami bisa merubah
keseluruhan layout program ke dalam bahasa tsb.
Copyright : version 1.0-2.1 © 1994 by Imam soft & design all rights reserved

® Source-code ditulis dalam bahasa C (sebagian C++) for Windows

(kami arsip dalam data kompresi menjadi 1 disket HD penuh)
® Banyak terima kasih kepada semua yang telah membantu menuliskan/mengoreksi penulisan
ayat dalam data program. Semoga Allah membalas jaza baik saudara semua. Jazakumullahu
khairan.
® Motto: program sederhana ini hanyalah sekedar pembantu untuk mengkaji al-Qur'an,
Tilawah pada mushaf asli tentu saja lebih diutamakan..

Saran dan Update versi baru pada:


IMAM ABDUL MUJIB
Kreuzstr. 89
38118 Braunschweig
Email: I.Mujib@tu-bs.de
Tlp. 0531-56883

Sayang, tidak ada alamat situs. Barangkali ada versi baru yang beliau luncurkan, after all these years. Jazakumullah Pak Imam, meski tak pernah bersua, tapi berkah amal anda sampai. Insya Allah menjadi amal jariyah yang tak kunjung putus.

Kisah mutakhir seputar instal-menginstal ini, saya putuskan untuk mentalak MS Internet Explorer dan pindah ke lain hati, Mozilla Firefox. Browser yang satu ini memang penantang serius IE yang terkenal banyak lubang sekuritinya. Dua malam saya butuhkan untuk menghalau penyelundup spyware yang mengganggu dengan popup disana sini. Dan itu gara2 tidak amannya IE.

Nah, konfigurasi anda pastinya beda. Kita bisa tebak kira2 dunia si user dengan melihat program2 yang terinstal. Adakah program khusus anda? sharing dong, siapa tahu yang lain butuh.....

Insomnia

Beberapa malam berturut2. Jam2 berlalu tanpa produk
(maksudnya tidak produktif gitu :-). Huh, berapa
potensi yang terbuang? Untuk kebaikan diri, untuk De,
orang2 di lingkaran terdalam yang punya piutang jasa,
jangan lagi untuk umat?

Hanya sms, browsing, chatting, blogwalking. This habit
must stop. Banyak kegiatan lain yg sebetulnya lebih
layak. Sebutlah, baca buku, baik itu buku kuliah atau
bukan. Di rak masih banyak (most of them?)
setumpuk buku yang pembatas halamannya belum pindah2
sejak pertama dibuka. I can't remember when it was the
last time I finished reading a book :(.

Koneksi ADSL ini betul2 candu. Benar2 peningkatan
standar hidup, in term of Internet connectivity,
bener, sangat mewah rasanya. Mudah2an hanya sementara,
semacam syndrom_mainan_baru (NTS = New_Toy_Syndrome,
he...he..he....). Ntar juga bosan, dan biasa2 aja. Ya,
seperti pertama kali punya motor sendiri (mobil? belum
pernah punya ;).

Tapi gara2 ADSL ini juga dua malam berturut2, mesti
cari-download-install tools untuk mengatasi spyware
yang keras kepala tidak mau hengkang dari system. OK,
sebetulnya bukan karena ADSLnya, mestinya systemnya
dibenerin dulu baru go broadband, but how would I
know?

Then, I came across this lovely world of blogging, dan
sudah berapa malam ini, I lost in this place,
blogwalking tak tentu arah. Terlalu banyak tulisan
yang bagus, gaya dan isinya. How to become one?

Btw, subjectnya kayaknya nggak pas, lebih tepat:
The peril of Tech Age..... atau Blame it on the Net

SMS Email from GSM number +6281342903982

test dari mobile

test

this another test to write a posting from email

Antri

Satu yang agak beda dari budaya orang di Indo. Don't get me wrong, taxi di mall atau hotel2 di Indonesia juga antri, tapi itu contoh yg tidak mewakili. Terlalu banyak hal2 lain yg perlu diantri tapi kenyataannya berebut duluan. Ada hubungannya dengan tingkat kematangan masyarakat? Apa itu berbanding lurus dengan tingkat pendidikan?  Posted by Hello

One night in front of Flinders St Posted by Hello

Di atas Yarra River, Look at the background sky.... Posted by Hello

test photo blogging

Ini gambar dari Gumbuya Park

Test

ini test dari email... mestinya sampe dong